Kali ini saya sebagai penulis diumpamakan sebagai seorang Manager dari
sebuah band yang sudah memiliki dua buah album dan sudah masuk dalam chart-chart
musik baik media televisi, radio, maupun cetak. Sebagai manajer
bagaimana saya harus mengembangkan karier band ini
dengan tidak melanggar etika bermusik dan etika lainnya?. Sebelum hal tersebut dilakukan, yang
pertama harus dilakukan adalah mencermati serta menganalisis referensi beberapa
Vedio klip sebuah band yang bernama Platinoum yang telah diberikan oleh Dosen
Softskill.
Sebelumnya saya akan membahas sedikit mengenai band Platinoum. Platinoem
Band berformasikan 5
mahasiswa yang berprestasi di bidang akademisi yang mendapatkan beasiswa penuh dari
salah satu Universitas Swasta terkemuka. Mereka adalah DONNY (Drums) ,SAM(Lead
& Layer Vocal), CANDRA (Bass &
Backing Vocal), MOCEK(Electric
Guitar & Backing Vocal) dan ANGGA (Acoustic & Electric Guitar, Backing Vocal).
Sungguh hal yang sangat unik serta penuh keberuntungan yang sangat luar biasa
bagi para personil Platinoem yang tak hanya beasiswa yang diraih, ternyata juga
mendapatkan dukungan penuh dari kampusnya dalam hal bermusik hingga mewujudkan
mimpi kebanyakkan para musisi untuk melahirkan sebuah karya album.
Terbukti dengan dirilisnya album
bertajuk self-tittled: Platinoem. Bukan cuma
itu keberuntungan personil Platinoem. Keberuntungan sepertinya datang
bertubi-tubi. Tak disangka Yovie Widianto, seorang penata musik handal tanah
air tertarik untuk bekerjasama. Platinoem kemudian dirancang menjadi sebuah
proyek besar yang melibatkan Yovie
Widianto Music
Factory, KAIn entertainment dan Sony Music Indonesia dengan menawarkan
terobosan baru.
Berikut beberapa cuplikan video klip
dari band Platinoem...
1. Platinoem "Bukan Untukku"
2. Platinoem "Biarkanlah"
3. Platinoem "The Winner"
4. Platinoem fet. Rindu AFI "Indah"
Berikut beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh dosen Softskil saya...
1. Bagaimana cara menjual produk
atau lagu band tersebut?
Dalam
menjual sebuah lagu, sebagai manajer yang harus dilakukan dengan memasarkan
lagu tersebut melalui acara-acara off air ataupun on air, seperti sebuah
program musik di televisi Inbox, Dahsyat,dll, dan juga lagu tersebut diedarkan
di radio-radio, dan bahkan band tersebut dapat pula memasarkan melalui
panggung-panggung pensi (pentas seni) baik di sekolah maupun undangan acara
lainnya. Dan bahkan juga dapat melalui I-ring. Dan tentunya sebuah band harus memiliki single andalan sebelum album
mereka beredar, tujuannya agar para penikmat musik dapat menikmati musik
tersebut baik dari lirik dan aliran musik yang diberikan oleh band tersebut.
2. Langkah apa yang harus dilakukan
untuk mengembangkan band tersebut?
Untuk
mengembangkan sebuah band yang baru muncul di industri musik tentunya dengan
menggali lagi potensi yang ada pada diri mereka masing-masing. Bisa saja mereka
mencoba dunia akting dengan mengikuti sebuah film ataupun sinetron (sebagai
kameo), hal ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan mereka masing-masing
kepada masyarakat, dan tetntunya lagu yang mereka pasarkan dapat digunakan
sebagai soundtrack dari film ataupun sinetron tersebut.
Selain
itu sebuah band harus ikut serta dalam sebuah konser-konser musik, walaupun
masih numpang tampil dari sebuah band yang sudah lebih terkenal (mempunyai
nama) lebih dulu hal ini bertujuan agar mengangkat nama dari band tersebut,
lebih baik jika band tersebut melakukannya secara berkala. Dan dalam dunia
intertainment tentunya para wartawan infotainment berperan dalam mengangkat
nama sebuah band, yaitu dengan berperilaku sopan dan ramah kepada para
wartawan, dan menunjukan kepada masyarakat jika band tersebut bukan lah band
yang bisa dipandang sebelah mata.
3. Solusi apa yang harus dilakukan
bila lagu itu sudah bosan di dengar orang
Bila
sebuah lagu sudah bosan didengar oleh masyarakat, hal yang dilakukan tentunya
dengan merecycle lagu tersebut dengan merubah musik dari lagu tersebut.
Misalnya, bila lagu tersebut beraliran pop, maka dapat di rubah menjadi musik
jazz. Dan lagu tersebut juga dapat di bawakan oleh penyanyi lain dengan
mengubah musik dari lagu tersebut, yang penting tidak merubah atau menyelewengkan dari lirik lagu tesebut. Karna, para penikmat musik tentunya
menginginkan sesuatu hal yang baru dari para pemusik atau dari sebuah lagu.
4. Tanggapan mengenai band tersebut
Dasarnya band Platinoum tersebut menurut saya sudah baik, namun tentunya ada beberapa yang harus dikoreksi sedikit, dan hal ini saya kritik melalui Etika di dalam Band tersebut. Dari analisis diatas diambil kesimpulan bahwa banyak sekali nilai-nilai etika yang perlu dicermati dalam bermusik, khususnya sebuah band. Dan yang saya dapat adalah sebagai berikut:
1. Etika dalam “penggunaan lagu
orang lain atau merecycle lagu milik orang lain” oleh band harus memiliki
izin dari si pencipta lagu dan tentunya dari situ akan menimbulkan
kesepakatan antara si penyanyi dan si pencipta. Biasanya si pencipta akan
mendapatkan 20% dari penghasilan setiap si penyanyi membawakan lagu si pencipta
tersebut, dan ini biasa disebut dengan Royalti. Namun karna band platinoum
sudah di handle oleh Yovie Widianto dalam menunjang karir bermusik mereka, oleh
sebab itu sudah tidak ada lagi permasalahan dalam merecycle musik.
2. Etika dalam “Berpenampilan”, dalam penampilan para anggota band tentunya harus
berpenampilan sopan, karna kita tinggal di negara Indonesia yang menjunjung
budaya ketimuran dan juga berdasarkan pada agama. Jadi kesopanan dalam
berpenampilan sangatlah berpengaruh di mata masyarakat. Karna masyarakat tidak
hanya mendengarkan suara dari si penyanyi saja tapi juga melihat secara nyata
bagaimana penampilan si pemain band tersebut. Dan selain penampilan dalam
berpakaian tentunya penampilan panggung haruslah diperhatikan, di saat di
panggung haruslah atraktif agar tidak membosankan para pemirsa yang melihat
penampilan mereka.
3. Etika dalam
“penggunaan lirik” “cumbu”
dalam video yang kedua dapat mempengaruhi paradigma si pendengar lagu dari segi
etika, dan secara tidak langsung berdampak pada si pendengar. Solusi menurut
saya adalah: mengganti lirik “cumbu” dengan “rindu” itu lebih
halus dan mengena dalam jiwa jika di dengarkan dalam lagu tersebut.
4. Etika perombakan atau pergantian
keluar masuk personil band serta perpindahan label band, ini adalah suatu hal yang sering
terjadi dalam band. Solusi: patuhi aturan dan kontrak yang telah disepakati
baik individu personil band juga label band itu sendiri agar tidak terjadi
kesalahpahaman bahkan masalah yang berlarut-larut.