Selasa, 13 November 2012

TUGAS SOFTSKIL ETIKA BISNIS PART 3

SEKILAS MUSIK DALAM ETIKA

Kali ini saya sebagai penulis diumpamakan sebagai seorang Manager dari sebuah band yang sudah memiliki dua buah album dan sudah masuk dalam chart-chart musik baik media televisi, radio, maupun cetak. Sebagai manajer bagaimana saya harus mengembangkan karier band ini dengan tidak melanggar etika bermusik dan etika lainnya?. Sebelum hal tersebut dilakukan, yang pertama harus dilakukan adalah mencermati serta menganalisis referensi beberapa Vedio klip sebuah band yang bernama Platinoum yang telah diberikan oleh Dosen Softskill.
Sebelumnya saya akan membahas sedikit mengenai band Platinoum. Platinoem Band berformasikan 5 mahasiswa yang berprestasi di bidang akademisi yang mendapatkan beasiswa penuh dari salah satu Universitas Swasta terkemuka. Mereka adalah DONNY (Drums) ,SAM(Lead & Layer Vocal), CANDRA (Bass & Backing Vocal), MOCEK(Electric Guitar & Backing Vocal) dan ANGGA (Acoustic & Electric Guitar, Backing Vocal). Sungguh hal yang sangat unik serta penuh keberuntungan yang sangat luar biasa bagi para personil Platinoem yang tak hanya beasiswa yang diraih, ternyata juga mendapatkan dukungan penuh dari kampusnya dalam hal bermusik hingga mewujudkan mimpi kebanyakkan para musisi untuk melahirkan sebuah karya album.
Terbukti dengan dirilisnya album bertajuk self-tittled: Platinoem. Bukan cuma itu keberuntungan personil Platinoem. Keberuntungan sepertinya datang bertubi-tubi. Tak disangka Yovie Widianto, seorang penata musik handal tanah air tertarik untuk bekerjasama. Platinoem kemudian dirancang menjadi sebuah proyek besar yang melibatkan Yovie Widianto Music Factory, KAIn entertainment dan Sony Music Indonesia dengan menawarkan terobosan baru. 

Berikut beberapa cuplikan video klip dari band Platinoem...

1. Platinoem "Bukan Untukku"


2. Platinoem "Biarkanlah"


3. Platinoem "The Winner"

4. Platinoem fet. Rindu AFI "Indah"


Berikut beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh dosen Softskil saya...

1. Bagaimana cara menjual produk atau lagu band tersebut?
            Dalam menjual sebuah lagu, sebagai manajer yang harus dilakukan dengan memasarkan lagu tersebut melalui acara-acara off air ataupun on air, seperti sebuah program musik di televisi Inbox, Dahsyat,dll, dan juga lagu tersebut diedarkan di radio-radio, dan bahkan band tersebut dapat pula memasarkan melalui panggung-panggung pensi (pentas seni) baik di sekolah maupun undangan acara lainnya. Dan bahkan juga dapat melalui I-ring. Dan tentunya sebuah band harus memiliki single andalan sebelum album mereka beredar, tujuannya agar para penikmat musik dapat menikmati musik tersebut baik dari lirik dan aliran musik yang diberikan oleh band tersebut.

2. Langkah apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan band tersebut?
            Untuk mengembangkan sebuah band yang baru muncul di industri musik tentunya dengan menggali lagi potensi yang ada pada diri mereka masing-masing. Bisa saja mereka mencoba dunia akting dengan mengikuti sebuah film ataupun sinetron (sebagai kameo), hal ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan mereka masing-masing kepada masyarakat, dan tetntunya lagu yang mereka pasarkan dapat digunakan sebagai soundtrack dari film ataupun sinetron tersebut.
            Selain itu sebuah band harus ikut serta dalam sebuah konser-konser musik, walaupun masih numpang tampil dari sebuah band yang sudah lebih terkenal (mempunyai nama) lebih dulu hal ini bertujuan agar mengangkat nama dari band tersebut, lebih baik jika band tersebut melakukannya secara berkala. Dan dalam dunia intertainment tentunya para wartawan infotainment berperan dalam mengangkat nama sebuah band, yaitu dengan berperilaku sopan dan ramah kepada para wartawan, dan menunjukan kepada masyarakat jika band tersebut bukan lah band yang bisa dipandang sebelah mata.

3. Solusi apa yang harus dilakukan bila lagu itu sudah bosan di dengar orang
            Bila sebuah lagu sudah bosan didengar oleh masyarakat, hal yang dilakukan tentunya dengan merecycle lagu tersebut dengan merubah musik dari lagu tersebut. Misalnya, bila lagu tersebut beraliran pop, maka dapat di rubah menjadi musik jazz. Dan lagu tersebut juga dapat di bawakan oleh penyanyi lain dengan mengubah musik dari lagu tersebut, yang penting tidak merubah atau menyelewengkan dari lirik lagu tesebut. Karna, para penikmat musik tentunya menginginkan sesuatu hal yang baru dari para pemusik atau dari sebuah lagu.
           
4. Tanggapan mengenai band tersebut
Dasarnya band Platinoum tersebut menurut saya sudah baik, namun tentunya ada beberapa yang harus dikoreksi sedikit, dan hal ini saya kritik melalui Etika di dalam Band tersebut. Dari analisis diatas diambil kesimpulan bahwa banyak sekali nilai-nilai etika yang perlu dicermati dalam bermusik, khususnya sebuah band. Dan yang saya dapat adalah sebagai berikut:
1.    Etika dalam “penggunaan lagu orang lain atau merecycle lagu milik orang lain” oleh band harus memiliki izin dari si pencipta lagu dan tentunya dari situ akan menimbulkan kesepakatan antara si penyanyi dan si pencipta. Biasanya si pencipta akan mendapatkan 20% dari penghasilan setiap si penyanyi membawakan lagu si pencipta tersebut, dan ini biasa disebut dengan Royalti. Namun karna band platinoum sudah di handle oleh Yovie Widianto dalam menunjang karir bermusik mereka, oleh sebab itu sudah tidak ada lagi permasalahan dalam merecycle musik.
2.    Etika dalam “Berpenampilan”, dalam penampilan para anggota band tentunya harus berpenampilan sopan, karna kita tinggal di negara Indonesia yang menjunjung budaya ketimuran dan juga berdasarkan pada agama. Jadi kesopanan dalam berpenampilan sangatlah berpengaruh di mata masyarakat. Karna masyarakat tidak hanya mendengarkan suara dari si penyanyi saja tapi juga melihat secara nyata bagaimana penampilan si pemain band tersebut. Dan selain penampilan dalam berpakaian tentunya penampilan panggung haruslah diperhatikan, di saat di panggung haruslah atraktif agar tidak membosankan para pemirsa yang melihat penampilan mereka.
3.    Etika dalam “penggunaan lirik” “cumbu” dalam video yang kedua dapat mempengaruhi paradigma si pendengar lagu dari segi etika, dan secara tidak langsung berdampak pada si pendengar. Solusi menurut saya adalah: mengganti lirik “cumbu” dengan “rindu” itu lebih halus dan mengena dalam jiwa jika di dengarkan dalam lagu tersebut.
4.    Etika perombakan atau pergantian keluar masuk personil band serta perpindahan label band, ini adalah suatu hal yang sering terjadi dalam band. Solusi: patuhi aturan dan kontrak yang telah disepakati baik individu personil band juga label band itu sendiri agar tidak terjadi kesalahpahaman bahkan masalah yang berlarut-larut.