NAMA :
DESTI DIRNAENI
KELAS :
3 EA 11
NPM :
12209257
MATKUL :
METODE RISET
TEMA :
PENGANGGURAN
ANALISIS DAMPAK
PENGANGGURAN DI INDONESIA
1.
Latar Belakang Masalah
Salah satu
prioritas dalam membangun perekonomian yang dikemukakan pemerintah Indonesia
adalah penciptaan lapangan pekerjaan atau berkurangnya tingkat pengangguran.
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar berpotensi tinggi dalam
menghasilkan output nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Data
Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia memiliki trend
yang terus meningkat. Kemudian, dari angkatan kerja di Indonesia yang mencapai
sekitar 102,55 juta orang, 9,39 juta orang diantaranya tergolong pengangguran
pada tahun 2008 (BPS, 2009). Hal ini menyebabkan potensi SDM yang ada dan
potensi output yang dihasilkan terbuang sia-sia. Pengangguran terjadi
dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia tidak sesuai
dengan jumlah angkatan kerja. Jadi jumlah pencari kerja jauh lebih besar
dibandingkan lapangan kerja yang tersedia. Dan inilah yang menyebabkan
terjadinya pengangguran di Indonesia.
2.
Rumusan Masalah
1) Apa
pengertian pengangguran itu sendiri
2) Bagaiman
dampak pengangguran terhadap perekonomian
3) Bagaimana
kebijakan dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengangguran yang semakin
bertambah
3.
Tujuan Penelitian
1) Untuk
mengetahui apa pengertian pengangguran itu sendiri
2) Mengetahui
bagaiman dampak pengangguran terhadap perekonomian
3) Untuk
kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengangguranyang semakin
bertambah
4) Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pengangguran terhadap pembangunan ekonomi.
4.
Metodelogi Penelitian
Menurut
cara perolehannya dalam penelitian ini saya menggunakan data sekunder, yaitu
data yang berasal dari phak lain yang telah dikumpulkan dan diolahnya terlebih
dahulu.
Sedangkan
menurut sifatnya saya menggunakan data primer dan data sekunder.
Dan
menurut sumbernya, dalam penelitian ini saya mengumpulkan data melalui
dokumentasi, yaitu mencari data-data melalui media internet.
5.
Hipotesis
Hipotesis
merupakan jawaban sementara untuk masalah yang diteliti, yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Diduga bahwa
pengangguran dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi.
6.
Hasil dan Analisis
·
Apa
yang dimaksud dengan pengangguran ?
a) Menurut
RIYAN SHAH, Pengangguran Yang Menjadi
Ancaman Terhadap Ekonomi Sumbar, 2007. Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah
angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Analisis
yang saya dapat dari pengertian pengangguran dari beliau adalah, bahwa
pengangguran adalah orang yang tidak bekerja atauu tidak memiliki pekerjaan
sama sekali. Dikarenakan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sesuai dengan
jumlah angkatan kerja.
b)
Lourenço
M.A.M. GUSMÃO (ADO), Dampak pengangguran
terhadap pembangunan ekonomi di Timor Leste, 2009 Pengangguran
adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.
Analisa
yang saya dapat dari pengertian
pengangguran dari beliau adalah, bahwa orang-orang yang sedang mencari
pekerjaan namun belum mendapatkan pekerjaan.
c) Ester Magdalna, Pengaruh
pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia, 2010. Angkatan
kerja dibedakan ke dalam dua subkelompok, yaitu pekerja dan penganggur. Pekerja
ialah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai
pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja.
Penganggur ialah orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Tingkat penganggur
diukur sebagai suatu presentase dari angkatan kerja total yang tidak mempunyai
pekerjaan terhadap seluruh angkatan kerja.
Analisa
yang saya dapat dari pengertian
pengangguran dari beliau adalah, orang yang sedang tidak bekerja, atau tidak
memiliki pekerjaan.
v Jadi
dari ketiga jurnal yang review mengenai pengertian pengangguran, hal yang dapat
saya analisa/ saya simpulkan, bahwa pengertian pengangguran yaitu orang yang
sedang mencari pekerjaan dan orang tersebut belum juga mendapatkan peerjaan.
Karena terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan
angkatan kerja.
·
Dampak
pengangguran terhadap perekonomian
a) Menurut
RIYAN SHAH, Pengangguran Yang Menjadi
Ancaman Terhadap Ekonomi Sumbar, 2007. Pengganguran berdampak negatif
terhadap kegiatah perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat
kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa
menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih
rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena
itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector
pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan
menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun
akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun
akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi
pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus
menurun. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya
pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga
permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan
demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan
perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi
menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu. Dampak pengangguran
terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat Berikut ini merupakan
dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap
masyarakat pada umumnya: Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian,
Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan, Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan social politik.
Analisa
yang saya dapat dari dampak pengangguran
menurut beliau adalah, bahwa dengan terjadi nya pengangguran masyarakat tidak
dapat memaksimalkan kemakmuran hidupnya, pendapatan dari sector pajak pun akan
ikut berkurang. Dan daya beli masyarakat pun ikut berkurang karena adanya
pengangguran.
b) Menurut
Lourenço M.A.M. GUSMÃO (ADO),
Dampak pengangguran terhadap pembangunan ekonomi di Timor Leste, 2009. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah-masalah
sosial lainnya.
Analisa
yang saya dapat dari dampak pengangguran
menurut beliau adalah, dengan terjadinya pengangguran produktivitas dan
pendapatan dalam masyarakat berkurang dan mengakibatkan terjadinya kemiskinan
di dalam masyarakat.
c) Menurut Ester Magdalna, Pengaruh pertumbuhan
ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia, 2010. Dampak
yang terjadi akibat pengangguran tentunya adalah berdampak negative. Karena
pengangguran dapat menyebabkan keterampilan yang dimiliki menurun, dan tidak
adanya pemasukan (uang) dalam rumah tangga, dan dengan adanya pengangguran
dapat menyebabkan berkurangnya peredaran uang di masyarakat, perekonomian pun
ikut menurun,
Analisa
yang saya dapat dari dampak pengangguran
menurut beliau adalah, pengangguran tentunya berdampak negative terhadap
masyarakat. Karena ketrampulan yang dimiliki menjadi menurun dikarenakan
menganggur, dan tidak adanya penghasilan.
v Jadi
dari ketiga jurnal yang review mengenai dampak yang terjadi akibat menganggur,
hal yang dapat saya analisa/ saya simpulkan, bahwa dampak yang ditimbulkan
adalah berdampak negative, hal ini di karenakan dengan adanya pengangguran
dapat mengakibatkan tidak adanya pemasukan dalam rumah tangga, ketrampilan
masyrakat pun berkurang karena tidak diasahnya dalam bekerja karena tidak
tersedianya lapangan pekerjaan, dan pemasukan pemerintah pun berkurang, dan
daya beli masayarakat pun ikut berkurang.
·
Bagaimana
kebijakan dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengangguran yang semakin
bertambah
a) Menurut
RIYAN SHAH, Pengangguran Yang Menjadi
Ancaman Terhadap Ekonomi Sumbar, 2007. Adanya bermacam-macam pengangguran
membutuhkan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran
yang terjadi, yaitu sbb :
Ø Cara
Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja Segera memindahkan kelebihan tenaga
kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang
kekurangan Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan
(lowongan) kerja yang kosong, dan Segera mendirikan industri padat karya di
wilayah yang mengalami pengangguran.
Ø Cara
Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara
sbb: Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru,
terutama yang bersifat padat karya Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai
bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru Menggalakkan
pengembangan sector Informal, seperti home indiustri Menggalakkan program
transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal
lainnya Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan
jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga
kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan
swasta.
Ø Cara
Mengatasi Pengangguran Musiman.
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara : Pemberian informasi yang
cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan Melakukan pelatihan di bidang
keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Ø Cara
mengatasi Pengangguran Siklus Untuk
mengatasi pengangguran jenis ini adalah : Mengarahkan permintaan masyarakat
terhadap barang dan jasa, dan meningkatkan daya beli masyarakat. miskin dan
menghilangkan kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan
antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat
berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di
bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak
negara-negara berkembang , tidak terkecuali di Indonesia
Analisa
yang saya dapat dari kebijakan apa saja
yang dilakukan pemerintah menurut beliau adalah, dengan aktif mencari lamaran
pekerjaan dan mendaftar/ melamar pekerjaan untuk mengisi pada posisi yang
sedang di butuhkan, atau dengan mendirikan lapangan pekerjaan sendiri. Kemudian
melakukan pelatihan pekerjaan/ kursus ketrampilan untuk mempermudah para penawar
kerja mendapatkan pekerja yang kompeten.
b) Lourenço M.A.M. GUSMÃO (ADO), Dampak pengangguran terhadap
pembangunan ekonomi di Timor Leste, 2008. Dari
berbagai macam pengangguran yang ada, membutuhkan cara dalam mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis
pengangguran yang terjadi, yaitu :
Ø Pengangguran Friksional /Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Ø Pengangguran Struktural / Structural Unemployment. Pengangguran
struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan
tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan
sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Ø Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment. Pengangguran
musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi
jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti
petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
Ø Pengangguran Siklikal. Pengangguran siklikal adalah pengangguran
yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan
tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Analisa
yang saya dapat dari kebijakan apa saja
yang dilakukan pemerintah menurut beliau adalah, dengan cara memenuhi sayarat
yang dibutuhkan oleh penyedia kerja, dan memperluas lapangan pekerjaan, karena
lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah angkatan kerja.
c) Menurut Ester Magdalna, Pengaruh pertumbuhan
ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia, 2010. Dalam hal ini penyebab pengangguran dikarenakan factor-faktor
dibawah ini, dan dapat dilakukan
kebijakan sesuai factor-faktor dibawah ini :
Ø Faktor kemalasan. Pengangguran yang berasal dari kemalasan
individu sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik
sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem
penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin
menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi
atau undian. Mereka juga cenderung malas untuk mencari informasi mengenai
lowongan pekerjaan. Oleh sebab itu pemerintah mengadakan penyuluhan mengenai
pelatihan-pelatihan pengerjaan dan mencoba untuk mengadakan penyuluhan mengenai
UKM agar masayarakat mau bekerja.
Ø Faktor cacat /uzur. Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan
adalah ‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur
untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Oleh sebab itu pemerintah membuka
panti-panti untuk para penyandang cacat agar tidak menganggur dan mengasah
ketrampilan yang dimiliki oleh para penyandang cacat tersebut, dan agar mereka
mendapatkan penghasilan dari kerja keras mereka sendiri.
Ø Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan. Saat ini sekitar 44,63 persen tenaga kerja
Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak
dari rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka miliki.
Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis
yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi
pengangguran intelek. Oleh sebab itu pemerintah mengadakan sekolah geratis dan
mengadakan beasiswa bagi para mereka yang tidk mampu untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi.
Analisa yang saya dapat
dari kebijakan apa saja yang dilakukan pemerintah menurut beliau adalah, dengan
mengadakan penyuluhan-penyuluhan mengenai pekerjaan agar mereka tidak malas
untuk bekerja, dengan mendirikan panti-panti bagi para penyandang cacat, dan di
panti itu para penyandang cacat diasah kemampuannya agar mereka dapat
menghasilkan uang dari tenaga mereka sendiri, dan kemudian pemerintah juga mengadakan
pendidikan gratis bagi mereka yang tidak mampu, agar menjadikan mereka tenaga
ahli yang kompeten.
v Jadi dari ketiga jurnal yang review mengenai kebijakan yang dapat
dilakukan pemerintah, hal yang dapat saya analisa/ saya simpulkan, bahwa dalam
hal ini pemerintah dapat melakukan kebijakan berupa menyediakan lapangan
pekerjaan yang lebh luas lagi, dan bagi para industry membuka lapangan
pekerjaan, agar tenaga kerja yang ada sesuai dengan lapangan kerja yang
tersedia, kemudian pemerintah dapat melakukan kebijakan dengan mengadakan
penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat yang memiliki kekurangan pada fisiknya
dengan mendirikan panti ketrampilan, agar ketrampulan yang mereka miliki dapat
mereka asah, dan mereka bisa mendapatkan hasil (uang) dari jeri payah mereka
sendiri. Dan kemudian pemerintah juga membuka tempat-tempat kursus bagi para
angkatan kerja, agar mereka menjadi pekerja yang kompeten dibidangnya. Dan
pemerintah juga mengdakan sekolah gratis bgi para mereka yang tidak mampu agar
mereka tidak mengalami putus sekolah, dan mengadakan beasiswa bagi mereka yang
tidak mampu dan berprestasi. Karena pendidikan juga sangat berpengaruh dalam
dunia kerja/ lapangan kerja yag tersedia.
7.
Rekomendasi