MCDONALD'S MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN PARA KONSUMEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Jika Anda sedang mengemudi di jalan umum dan
menemui sebuah lambang berupa dua busur kuning cerah yang menyerupai huruf M,
apakah yang terbersit dalam pikiran Anda? Ya, ingatan Anda kemungkina besar
langsung tertuju kepada restoran McDonald dan makanan cepat saji yang lezat di
lidah. McDonald’s
Corporation tidak diragukan lagi merupakan sebuah raksasa dunia dalam bisnis
makanan siap saji. Diawali dengan pendirian restoran pertamanya di tahun 1940
oleh dua bersaudara Dick dan Mac McDonald, rangkaian rumah makan siap saji yang
menyediakan pilihan menu khas seperti hamburger, minuman ringan, kentang
goreng, filet ayam serta beberapa pilihan hidangan lokal sesuai lokasi restoran
masing-masing. Mereka memperkenalkan "Speedee
Service System" pada tahun 1948,
yang kemudian menjadi pinsip dasar restoran siap-saji modern.
Namun kini restoran tersebut sudah dikenal di
seluruh dunia, dan restoran tersebut juga sudah tersebar di 118 negara di dunia, salah satunya
Indonesia.
Dapat dikatakan hampir semua orang menyukai
makanan yang disajikan oleh restoran tersebut. Baik tempat dan pelayanan yang
diberikan oleh restoran tersebut sangatlah baik. Manajemen yang dilakukan oleh
restoran tersebut sangat memperhatikan keinginan para konsumen. Itu sebabnya
restoran tersebut dijadikan restoran faforit untuk semua orang.
2.
Rumusan Masalah
1)
Bagaimana
cara pihak restoran McDonalds memahami prilaku konsumen?
2)
Bagaimana cara pihak restoran McDonalds memenuhi
kebutuhan dari segmentasi pasar?
3)
Bagaimana
cara konsumen dapat mengambil sebuah keputusan jika restoran Mcdonald adalah
restoran cepat saji yang paling baik?
3.
Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan
diatas, maka penelitian yang saya buat ini bertujaun untuk :
1)
Untuk
mengetahui sejauh mana restoran McDonald memahami prilaku para konsumen.
2)
Untuk
mengetahui bagaimana
cara pihak restoran dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai segmentasi pasar.
3)
Untuk
mengetahui bagaimana cara konsumen mengambil sebuah keputusan dalam memilih dan mengkonsumsi sebuah produk.
4.
Metodelogi Penelitian
Menurut
cara perolehannya dalam penelitian ini saya menggunakan beberapa metode
diantaranya :
1. Melalui
data sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak
lain yang telah dikumpulkan dan diolahnya terlebih dahulu.
2. Sedangkan
menurut sifatnya saya menggunakan data primer dan data sekunder.
3.
Dan menurut sumbernya, dalam
penelitian ini saya mengumpulkan data melalui dokumentasi, yaitu mencari
data-data melalui media internet.
5.
Hipotesis
Hipotesis
merupakan jawaban sementara untuk masalah yang diteliti, yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Restoran
cepat saji McDonald’s mampu memenuhi kebutuhan para konsumennya.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pendahuluan
A.
Apakah yang di maksud
dengan Perilaku
Konsumen ?
Perilaku Konsumen adalah
proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah
(low – involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high – involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Dan restoran McDonald tentunya
menggunakan prinsip dari penegrtian prilaku konsumen tersebut. Restoran
tersebut mengenali bagaimana keinginan bahkan kebutuhan para pelanggannya.
Pihak restoran McDonald melakukan pemahaman
akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama
adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, yaitu dengan mengadakan promosi melalui media iklan
baik d TV, majalah, maupun surat
kabar.
Kemudian melakukan inovasi terbaru setiap periode agar
menarik keinginan dan kebutuhan para konsumen. Kemudian memberikan diskon untuk menarik pembeli. Menambahkan menu untuk anak, dan menu anak tersebut diberikan tambahan hadiah berupa mainan. Hal ini
digunakan agar menarik perhatian konsumen pada anak-anak.
B.
Pemikiran
yang benar tentang konsumen
Konsumen
adalah orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun makhluk hidup lain
dan tidak untuk diperdagangkan.
C.
Penelitian
konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis
Perilaku
konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari
setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen
selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan
pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit.
Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi.
Dalah hal ini seorang
konsumen lebih menyukai menu makanan Hamburger
dan Frenchfrise di bandingkan menu
paket panas seperti rice + chicken + cola
yang di sajikan oleh restoran McDonald. Karena menurut mereka, menu
tersebut lebih enak dan lebih unik dari segi rasa maupun segi bentuk.
II.
Segmentasi
pasar dan analisis demografi
A.
Apa yang di maksud dengan Segmentasi Pasar ?
Pengertian
segmentasi pasar itu sendiri adalah proses membagi-bagi pasar yang semula
berprilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berprilaku
lebih seragam. Atau proses pengelompokkan bagian-bagian pasar yang berprilaku
sama dari keseluruhan perilaku pasar yang beragam. Secara umum, tujuan
segmentasi pasar adalah untuk memperoleh bagian pasar yang mempunyai karakter
dan perilaku yang lebih seragam.
1)
Segmentasi pasar dan kepuasan
Pengelompokan
inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini
mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
Ø
letak geografis
Ø
volume pembelian demografis
Ø
produk yang dibeli
Ø
sesuai kebutuhan Anda
Umumnya,
tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang berbeda terhadap
organisasi.
2)
Segmentasi dan profitabilitas
a) Tingkatkan
Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
b) Fokus
Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
c) Berdayakan
Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
d) Pertajam
Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
e)
Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.
3)
Penggunaan segmentasi dalam
strategi pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
§
Measurable : Ukuran,
daya beli, dan profil segmen harus dapat
diukur meskipun
ada beberapa variabel yang sulit
diukur.
§
Accessible : Segmen
pasar harus dapat dijangkau dan dilayani
secara efektif.
§
Substantial : Segmen
pasar harus cukup besar dan menguntungkan
untuk dilayani
§
Differentiable : Segmen-segmen
dapat dipisahkan secara konseptual
dan memberikan tanggapan yang
berbeda terhadap
elemen-elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda.
§
Actionable : Program
yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan
melayani segmen-segmen yang
bersangkutan.
Ø
Langkah dalam mengembangkan
segmentasi yaitu:
a) Mensegmen
pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen,
manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
b) Mendeskripsikan
segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang
dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut
dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Dari
penjelasan mengenai segmentasi di atas, restoran McDonald di tujukan untuk
semua kalangan. Baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua. McDonald
sendiri ingin menjadikan restorant sebagai tempat untuk berkumpul.
Perusahaan
tersebut juga menekankan pada kesejahteraan karyawannya. Dengan memberikan
kesejahteraan kepada karyawan, maka karyawan pun juga memberikan cara kerja
yang baik kepda perusahaan. Seperti memebrikan pelayanan yang baik kepada
konsumen. Dan ini terjadi kerja sama baik antara atasan, karyawan bahkan
konsumen.
Namun
untuk di Indonesia sepertinya restoran McDonald hanya diperuntukan untuk
kalangan kelas menengah dan kalangan kelas atas saja. Untuk kalangan kebawah
mereka tidak dapat menikamti makanan yang disajikan oleh restoran tersebut. Hal
ini dikarenakan harga yang tidak mudah terjangkau untuk kalangan kelas bawah.
Namun
restoran McDonald juga memperhatikan konsumennya. Seperti menyediakan makanan
yang halal dan yang haram kepada konsumen. Karna tidak semua konsumen menyantap
makanan yang Haram (contohnya daging babi atau pun anjing). Kemudian khususnya
dinegara Indonesia, restoran tersebut menyediakan menu tambahan nasi. Karna
nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Dan berbeda dengan Negara asal
restoran tersebut.
Restoran tersebut di Negara asalanya tidak menyediakan menu tambahan nasi karna
memang masyarakat di sana tidak memakan nasi melankan gandum.
Kemudian
restoran tersebut juga menyediakan menu
breakfast, menu ini di peruntukan untuk para konsumen yang belum sempat
sarapan sebelum melakukan aktifitas rutinnya.
Dan
kini di setiap outlat/
restoran-restoran McDonald lainnya sudah menyediakan Wi-Fi untuk mereka yang ingin melakukan internet conection.
B.
Rencana
perubahan
Rencana perubanan maksudnya
adalah perilaku konsumen dimana mulai mengalami perubahan terhadap suatu
produk. Hal ini daat di karenakan adanya rasa kecewa terhadap kelemahan produk.
Contoh
: Konsumen Indofood mengurangi konsumsi produk karena ada beberapa kendala,
seperti tidak tersedianya stok produk di pasar, kualitas yang menurun atau
harga yang naik.
C.
Analisis konsumen dan perubahan struktur pasar
a.
Analisi konsumen
Ø
Analisis konsumen dan kebijakan
social
Analisis konsumen berguna untuk
melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan
dan peran pemasaran di dalamnya. Proses pengambilan keputusan yang
dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
·
Analisis Kebutuhan. Konsumen
merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu
bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus
bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi
produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
·
Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan
itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi
kebutuhannya.
·
Evaluasi Alternatif. Konsumen
kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai
dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia
keluarkan.
·
Keputusan Pembelian. Konsumen
memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
·
Sikap Paska Pembelian. Sikap
paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi
suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau
jasa tersebut atau tidak.
Ø
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan
pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy
development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal
perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada
penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih
difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
·
Penelitian dan rasionalisasi
yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
·
Orientasi nilai yang dijadikan
patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai
benar dan salah.
·
Pertimbangan politik yang
umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
b.
Perubahan
struktur pasar konsumen
Struktur
Pasar Konsumen terdiri dari
Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli. Untuk struktur pasar yang
terjadi pada restoran McDonal ini sendiri merupakan pasar monopolistic, yaitu terjadi manakala jumlah produsen atau penjual
banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk
tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Sifat-sifat
pasar monopolistik :
§
Untuk unggul diperlukan
keunggulan bersaing yang berbeda
§
Mirip dengan pasar persaingan
sempurna
§
Brand yang menjadi ciri khas
produk berbeda-beda
§
Produsen atau penjual hanya
memiliki sedikit kekuatan merubah harga
§
Relatif mudah keluar masuk
pasar
III.
Proses
pengambilan keputusan oleh konsumen
A.
Model proses pengambilan
keputusan
Model-model
pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami
bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model pengambilan
keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan pada
pengambilan keputusan yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek
psikologi dan sosial individu. Dan secara
umum ada tiga cara/model analisis pengambilan keputusan konsumen, yakni:
·
Economic Models, pengambilan
keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional.
·
Psychological models, diambil
lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti
pengaruh keluarga dan budaya
·
Consumer behaviour models. Model
yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktor ekonomi
rasional dan psikologis.
B.
Tipe-tipe proses pengambilan
keputusan
Tipe
Pengambilan keputusan ( Decision making)
adalah
tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan
dibagi dalam 3 tipe :
a.
Keputusan terprogram/keputusan
terstruktur, yaitu keputusan
yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapt
diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada
manjemen tingkat bawah.
b.
Keputusan setengah terprogram /
setengah terstruktur, yaitu keputusan yang
sebagian dapat diprogram, sebagian
berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini
seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contohnya: Keputusan membeli sistem komputer yg lebih
canggih, seperti mesin kasir, untuk minuman, masak dan lain
sebagainya. Dan untuk keputusan
alokasi dana promosi.
c.
Keputusan tidak terprogram/
tidak terstruktur, yaitu keputusan
yang tidak terjadi berulang-ulang
dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.
Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak
mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar.
C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemecahan masalah
Ø
Faktornya antara lain :
a) Masalah
sederhana ( simple problem ) CORAK / JENIS MASALAH1
• • Ciri : berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahannya memerlukan pemikiran yg tajam dan analitis .
• Scope : Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf pembantunya.
• Jenis : masalah yg terstruktur ( structured problems) & masalah yg tidak terstruktur ( unstructured problems ).
• • Ciri : berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahannya memerlukan pemikiran yg tajam dan analitis .
• Scope : Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf pembantunya.
• Jenis : masalah yg terstruktur ( structured problems) & masalah yg tidak terstruktur ( unstructured problems ).
b) Masalah
rumit ( complex problem ) CORAK / JENIS MASALAH - 2 , yaitu masalah yg jelas faktor
penyebabnya, bersifat rutin dan biasanya timbul berulang kali shg pemecahannya
dapat dilakukan dengan teknik pengambilan keputusan yg bersifat rutin,
repetitif & dibakukan.
• Contoh : penggajian, kepangkatan dan pembinaan pegawai, masalah perijinan, dsb.
• Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan penyusunan metode / prosedur / program tetap (SOP).
• Contoh : penggajian, kepangkatan dan pembinaan pegawai, masalah perijinan, dsb.
• Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan penyusunan metode / prosedur / program tetap (SOP).
c) Masalah
yg Terstruktur, yaitu penyimpangan
dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak jelas faktor
penyebab dan konsekuensinya, serta tidak repetitif kasusnya.
• Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih sulit dan lebih lama , diperlukan teknik PK yang bersifat non-programmed decision-making.
• Sifat pengambilan keputusan : relatif lebih sulit dan lebih lama , diperlukan teknik PK yang bersifat non-programmed decision-making.
d) Masalah
yg Tidak Terstruktur
v
Fakta dipisahkan dari opini
atau spekulasi. Data objektif dipisahkan dari persepsi.
v
Semua pihak yg terlibat
diperlakukan sebagai sumber informasi.
v
Masalah harus dinyatakan secara
eksplisit/tegas, untuk menghindarkan dari pembuatan definisi yg tidak jelas.
v
Definisi yg dibuat harus
menyatakan dg jelas adanya ketidak-sesuaian antara standar atau harapan yang
telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yg terjadi.
v
Definisi yg dibuat harus
menyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dengan
terjadinya masalah.
v
Definisi yg dibuat bukanlah
seperti sebuah solusi yang samar. Contoh: Masalah yang kita hadapi adalah
melatih staf yang bekerja lamban.
D.
Pembelian
Pembelian
adalah situasi dimana konsumen bersedia menukarkan sejumlah uangnya dengan
sejumlah produk barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan melakukan pembelian
makanan di restoran McDonald sebagaimana diketahui adalah salah satu restoran
makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena
kecepatan waktu dalam hal penyajiannya.
Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, restoran tersebut merupakan restoran makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan karna tempatnya kini lebih mudah terjangkau.
Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, restoran tersebut merupakan restoran makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan karna tempatnya kini lebih mudah terjangkau.
Dengan semakin banyaknya
restorant cepat saji lainnya yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan
bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan
keinginannya.
Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen makanan cepat
saji untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan banyaknya brand/ nama restoran
yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan
bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah
kemasan, warna, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.
E.
Diagnosa
perilaku konsumen
Persaingan dalam dunia bisnis
dimasa sekarang baik di pasar dalam negeri/domestik mapun di pasar luar negeri.
Apalagi negara Indonesa yang telah melakukan Asean Free Trade Area (AFTA) pada
tahun 2002, hal ini berarti pelaku bisnis yang ada di dalam negeri selain
mereka harus bersaing dengan pelaku bisnis lokal mereka juga bersaing dengan
pelaku bisnis luar negri karena mereka telah dibebaskan bea masuk produk yang
mereka tawarkan di pasar dalam negeri. untuk mengenakan persaingan, perusahaan
harus mampu memberikan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan
produk yang mutunya lebih baik, harganya baik, pelayanannya lebih baik
dari para pesaingnya.
Oleh karena itu kepuasan konsumen merupakan masalah penting yang harus
diperhatikan oleh perusahaan. Perilaku konsumen mencerminkan mengapa seseorang
konsumen membeli suatu produk dan bagaiamana konsumen itu memilih dan membeli
suatu produk. Konsumen akan membeli suatu produk untuk memenuhi kebutuhan yang
diharapkannya.
Oleh
karena itu seorang konsumen akan memilih barang yang memenuhi harapannya. Dengan mengkaji perilaku
konsumen perusahaan dapat mengetahui tentang hasil diagnosa siapa dan apa serta
bagaimana kebenaran tentang pemakaian suatu poduk. Dari perilaku konsumen
menyenangi produk saingan dan kurang menyenangi produk yang dihasilkan suatu
perusahaan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dalam
mendirikan sebuah usaha/ bisnis seperti restoran cepat saji seperti di atas.
Kita harus mengetahui terlebih dulu bagaimana selera pasar atau selera
konsumen. Apakah kita bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Walaupun pada dasarnya
yang menjadi tujuan utama kita dalam mendirikan sebuah usaha adalah untuk
mendapatkan sebuah keuntungan. Namun jika kita tidak memperhatikan bagaimana
kebutuhan konsumen, maka konsumen tidak akan mengkonsumsi produk yang kita
hasilkan.
Seperti
yang saya telah bahas dalam studi kasus di atas mengenai restoran cepat saji
McDonald. Ia mampu bertahan hingga saat ini dikarenakan mereka mampu memenuhi
kebutuhan para konsumen. Salah satunya ialah dengan memberikan menu tambahan
nasi untuk di Indonesia. Karena pada Negara asalnya restoran McDonald tersebut
tidak ada menu nasi. Dan itu sudah membuktikan bahwa restoran trsebut mampu
memenuhi kebutuhan para konumen.
Dan
bahkan kini di setiap restoran sudah di pasang Wi-Fi untuk mempermudah konsumen yang makan di retoran tersebut
untuk melakukan internetan. Dan itu menambah daftar bahwa restoran tersebut
memenuhi kebutuhan konsumen. Dan setiap periode restoran tersebut juga
melakukan inovasiinovasi yang lebih fresh,
yaitu dengan memberikan menu special berupa
menu breakfast. Jadi bagi para konsumen
yang ingin sarapan atau belum sempat sarapan dapat memesan menu tersebut.
SARAN
Dari
data di atas, saya hanya ingin memberikan beberapa saran kepada para pebisnis.
Utamakanlah kebutuhan para konsumen. Jika kalian hanya memikirkan bagaimana
mencari sebuah keuntungan tanpa memikirkan bagaiamana cara memenuhi kebutuhan
para konsumen. Perusahaaan atau uasaha yang anda bangun tidak akan tetap kokoh
berdiri. Karna mempertahankan konsumen itu jauh lebih sulit dari pada
mendapatkan konsumen.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiarto Teguh, Dasar
Pemasaran, Depok : Seri Diktat Kuliah Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar